BeritaKemensos

Instalasi Air dari Kemensos Kurangi Beban Pengeluaran Warga di NTT

13
×

Instalasi Air dari Kemensos Kurangi Beban Pengeluaran Warga di NTT

Sebarkan artikel ini
Instalasi Air dari Kemensos
Instalasi Air dari Kemensos. (f/humas)

Ragamsumbar.com – Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT biasanya harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk 5.000 liter air. Biaya yang dikeluarkan tergantung jarak rumah dengan jalan raya. Semakin jauh, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.

Belasan tahun lalu, warga bahkan harus memilih antara pendidikan atau penghidupan. Akibatnya, jumlah penduduk yang mampu mengenyam pendidikan tinggi hanya sedikit karena penghasilan dibuat untuk beli air.

Namun kini, warga bisa sedikit bernafas lega. Kementerian Sosial memasang instalasi pengolahan air terpadu dilengkapi dengan teknologi reverse osmosis (RO) yang bisa langsung diminum, yang tentunya tidak hanya mengurangi beban pengeluaran untuk beli air, tetapi juga pengeluaran untuk membeli kayu bakar untuk memasak air.

“Apalagi air ini kan sudah ada RO nya jadi tidak perlu dimasak. Jadi kalau yang musim hujan juga sekarang karena kayu bakar kan sulit sudah didapatkan dengan kondisi yang basah. Jadi dari kawan-kawan yang punya motor juga datang ambil air di sini,” kata kepala Desa Pambotanjara, Titus Umbu Jawa Ray, saat ditemui di area instalasi air di RT02/RW01 Laimahang, Dusun 1 Kokur Kalimbung, Desa Pambotanjara, Kamis 2 Mei 2024.

Tidak hanya membangun instalasi air, Kemensos juga mentenagai pengolahan air dengan panel surya 4x400wp dengan kekuatan hingga 1.600 watt. Tujuannya, agar masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya listrik.

Ada juga pipa yang diberikan Kemensos agar air bisa mengalir mendekati rumah warga sehingga tidak perlu datang ke lokasi instalasi air.

Sejak selesai dua bulan lalu, instalasi air dari Kemensos digunakan oleh 40 KK di RT 2. Ke depan, diharapkan lebih banyak warga yang menggunakan, terutama saat kemarau.

Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya instalasi air. Apalagi sumber air yang biasa dikonsumsi memiliki zat kapur, sedangkan air siap minum dari RO memiliki bentuk serupa air mineral.

“Malahan jernih nih seperti model air mineral kan kita lihat jernih. Kita isi di botol itu kan, beda,” ujar Titus.

Selain itu, limbah RO juga digunakan untuk menyiram tanaman hortikultura, minum ternak, dan kolam lele.

Pemenuhan kebutuhan air juga menjadi perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Puskesma Lewa, Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Sumba Timur, pada Jum’at 3 Mei 2024.

Mensos Risma berjanji akan menurunkan tim untuk melakukan survey.

“Saya akan kirimkan tim yang akan mencari sumber air baik yang untuk masyarakat maupun yang pertanian,” kata Mensos Risma di hadapan masyarakat yang hadir di Puskesmas Lewa, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

(*)

Kami kini hadir di Google News
Banner 120x600 pixels

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *