Ragamsumbar.com – Centre for Climate Risk and Resilience (CCRR) bertekad membantu pelaku bisnis menghadapi risiko fisik dan transisi yang berkaitan dengan perubahan iklim.
CCRR ingin menjadi pemimpin global yang menghasilkan riset berdampak positif demi melindungi ekosistem dan komunitas lokal.
Dalam siaran pers yang diterima Redaksi, Selasa 20 Februari 2024, dipimpin Guru Besar Luar Biasa Martina Linnenluecke, pakar ternama di bidang perubahan iklim, pembiayaan lingkungan hidup, dan isu keberlanjutan.
Centre for Climate Risk and Resilience berada dalam naungan University of Technology Sydney (UTS) Business School.
CCRR ingin memfasilitasi ilmu pengetahuan dan tindakan nyata. CCRR juga berkomitmen menyediakan riset berbasiskan bukti, edukasi, dan panduan bagi pengambil kebijakan, pemimpin bisnis, dan komunitas.
Di sisi lain, Centre for Climate Risk and Resilience akan membina kolaborasi guna mendekarbonisasi perekonomian dan mewujudkan kesehatan lingkungan hidup.
Setelah perubahan iklim dunia muncul sebagai ancaman eksistensial, Centre for Climate Risk and Resilience mengenali peran penting pelaku bisnis dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change mengemukakan, perubahan cepat dan berskala luas harus terjadi demi menangani berbagai dampak negatif terhadap atmosfer, laut, kriosfer, dan biosfer.
CCRR sejalan dengan misi UTS Business School sebagai lembaga yang berkomitmen sosial dalam membina inovasi, isu keberlanjutan, dan kemakmuran di dunia yang lebih adil.
Centre for Climate Risk and Resilience berfokus pada:
Adaptasi dan Resiliensi: Mengkaji cara berbagai organisasi dan komunitas dalam merespons tantangan perubahan iklim, mengutamakan solusi berbasiskan alam.
Dekarbonisasi: Mengidentifikasi strategi dan teknologi dekarbonisasi untuk sektor dan wilayah yang berbeda-beda.
Pendanaan Berkelanjutan (Sustainable Finance): Menyelidiki cara pelaku industri finansial berhadapan dengan tantangan sosial dan lingkungan hidup, mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Analisis Iklim: Menyediakan analisis data bagi kalangan organisasi dan pengambil kebijakan agar pengambilan keputusan seputar risiko iklim dan peluang berjalan lebih baik.
Metrik, Target, dan Keterbukaan: Berfokus menyelaraskan metrik, target, dan keterbukaan dengan target keberlanjutan yang bersifat ilmiah.
Dampak Kebijakan dan Sumber Daya: Mengkaji dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dari kebijakan iklim guna mendesain respons yang efektif.
Komitmen Centre for Climate Risk and Resilience pada riset lintasdisiplin dan kolaborasi mencerminkan visi UTS untuk menghasilkan manfaat transformatif bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
Centre for Climate Risk and Resilience ingin memimpin transisi menuju keberlanjutan, serta menyediakan ilmu pengetahuan dan solusi yang diperlukan guna mengatasi kompleksitas perubahan iklim secara dini.
Tentang University of Technology Sydney
University of Technology Sydney (UTS) tercantum dalam daftar 100 universitas terbaik di dunia, serta merupakan perguruan tinggi negeri dan universitas teknologi terkemuka yang memiliki pengaruh global.
(*)