Gegara Kasus Korupsi 2016, Penanggulangan Pascabencana di Pasaman Jadi Merana

jembatan penghubung Jorong Tiga Ramba putus
Jembatan penghubung di Jorong Tiga Rambah, Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman putus total dihantam banjir, Januari 2021 lalu. (ist)

Ragamsumbar.com – Dampak kasus korupsi penanggulangan pascabencana pada tahun 2016 lalu yang memenjarakan tiga ASN Pasaman dan satu orang rekanan agaknya masih berdampak buruk hingga kini.

Sejak divonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Padang pada April 2020 lalu, kucuran anggaran penanggulangan pascabencana ‘dihentikan’ pemerintah pusat. Pasaman kewalahan dan merana. Tidak sedikit bencana alam yang membuat fasilitas umum rusak dan sampai sekarang belum diperbaiki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Salah satu contohnya, jembatan penghubung Jorong Tiga Rambah, Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan. Jembatan penghubung nagari hingga satu-satunya akses masyarakat dalam berkebun itu putus total akibat bencana banjir pada Januari 2021 lalu.

“Putusnya jembatan tersebut pada pertengahan bulan Januari 2021 dengan membutuhkan perbaikan sebanyak 400 juta, waktu itu hujan sangat deras, mengakibatkan Jembatan ambruk,” kata Wali Nagari Lansek Kadok Antoni, Kamis 18 Maret 2021.

Ia juga menerangkan, putusnya jembatan mengakibatkan arus transportasi kendaraan benar-benar terputus. Begitu juga dengan pejalan kaki.

“Jembatan sarana penunjang ekonomi masyarakat, itu satu-satunya menghubungkan ke lahan pertanian, perkebunan serta perikanan milik warga setempat,” katanya.

Diakui Antoni, permasalahan ini telah disampaikan ke pihak BPBD Pasaman untuk segera diperbaiki. “Saat ini, biaya transportasi roda dua menjadi mahal, biasa Rp15 ribu sekarang mencapai Rp60 ribu per hari dan itupun harus memutar mencari jembatan lain sejauh tiga kilometer bila ingin ke kebun, ” keluhnya.

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman agar segera memperbaiki jembatan karena sangat dibutuhkan sekali bagi masyarakat.

Sebelumnya, seperti diberitakan, Jembatan di Kampung Padang Baru, Nagari Rumah Gadang Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol juga rusak parah setelah dihantam banjir akhir 2020 lalu, sampai sekarang juga belum diperbaiki Pemkab Pasaman.

“Jembatan itu rusak sudah lama, sekitar 3 bulan lalu, karena dihantam banjir. Waktu itu pemerintah setempat sudah datang melihat kondisi jembatan yang rusak tapi sampai sekarang belum ada perbaikan,” kata Sutio, salah seorang warga di sana.

Karena jembatan tak kunjung diperbaiki, masyarakat di sana harus melewati jalan pintas menyeberangi sungai, yang tentunya sangat berisiko.

“Kami meminta agar jembatan ini dilakukan perbaikan secepatnya, agar akses jalan di sini kembali lancar,” harap Sutio.

(cf/jef)

Baca berita Ragamsumbar.com lainnya di Google News

ADVERTISEMENT