Babinsa Koramil 07/Pauhkambar Serda Zaenal Arifin melakukan komunikasi sosial dengan pemetik buah kelapa di Nagari Seulayat Ulakan Tapakis. (Ist) |
Ragamsumbar.com – Harga jual buah kelapa dan kopra rendah, membuat pemilik kelapa mengeluh. Sementara kehidupan masyarakat tertumpang pada buah kelapa di Nagari Seulayat Ulakan Tapakis Padang Pariaman.
Abdulrahman kepada Babinsa Koramil 07/Pauhkambar Serda. Zaenal Arifin mengatakan, pekerjaan memetik buah kelapa ini sudah dilakoninya sejak beberapa tahun lalu. Sampai saat ini masih tetap bertahan.
Namun, ia menyampaikan keprihatinan harga buah kelapa yang sudah dijadikan kopra yang masih di bawah harga standar alias rendah.
Dikatakannya, harga kopra Rp3.500 per kilogramnya. Untuk satu kilogram ini butuh enam butir kelapa ukuran sedang.
Selanjutnya, tempurung kelapa itu juga bisa dijual kepada orang yang membutuhkan. Harga perkilogramnya Rp2.500.
Disebabkan harga kopra yang rendah berakibat terhadap rendahnya pendapatan petani di nagari tersebut. Di samping sebagai petani, kehidupan masyarakat juga tergantung terhadap hasil panen buah kelapa.
Untuk itu, Abdulrahman berharap kepada pemerintah agar bisa memperhatikan nasib petani kelapa.
“Bagaimana pemerintah bisa meningkatkan harga jual buah kelapa dan kopra lebih baik dari sekarang,” pintanya.
Babinsa Serda Zaenal Arifin mendengar keluhan petani kelapa itu, hanya bisa mendengar.
“Persoalan harga jual kelapa dan kopra itu terletak pada pembeli. Biasanya, jika permintaan meningkat, barang yang tersedia sedikit, pasti harga tinggi. Begitu juga sebaliknya,” terangnya.
(*/sul)