Ragamsumbar.com – Pemkab bersama masyarakat didorong agar bisa menurunkan angka stunting di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, karena hal ini menjadi salah satu fokus utama Pemkab Purwakarta dalam pembangunan di sektor kesehatan.
“Saat ini sedang diupayakan adalah peningkatan kualitas data dan pendampingan keluarga. Selain itu perlu juga peningkatan pemantauan pertumbuhan sebagai bentuk deteksi dini sehingga masalah gizi dapat dicegah secepat mungkin,” ujar Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan di sela-sela giat Rembuk Stunting Pemkab Purwakarta, Kamis 4 Juli 2024.
Pemkab Purwakarta pada tahun 2024 mendapatkan informasi berupa data hasil dari Survei Kesehatan Indonesia. Angka itu menunjukkan adanya kenaikan balita kita yang terdampak stunting. Pada 2023 lalu, kita punya angka 21,8, namun tahun ini naik menjadi 24 persen.
Menurut Benni, kenaikan angka stunting ini hampir merata di beberapa daerah di Jawa Barat, bahkan dalam skala nasional. Ini tentu perlu menjadi perhatian bersama. Khususnya di Purwakarta, karena ini ada kaitannya dengan bonus demografi penduduk Indonesia.
“Kita tidak mau bonus demografi ini akan berubah. Kalau kita tidak bisa memanfaatkan momentum ini, tidak tertutup kemungkinan akan bisa menjadi bencana demografi. Karena jumlah penduduk usia kerja, jumlah penduduk angkatan kerja, jumlah penduduk muda pada waktu itu, kalau tidak dia produktif, kalau dia tidak bisa berkinerja yang baik, tentu akan menjadi permasalahan tersendiri ke depan,” jelas Benni.
Penanganan stunting, lanjut Benni juga menjadi tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan generasi-generasi mendatang bisa betul-betul menjadi generasi yang produktif, generasi yang sehat, generasi yang cerdas.
“Agar bonus demografi itu betul-betul menjadi nilai tambah, menjadi manfaat tersendiri bagi bangsa dan negara kita Indonesia. Karena tidak semua negara mempunyai momentum seperti itu, angkatan kerja yang tinggi,” tuturnya.
Ke depan, Purwakarta bahkan secara umum Indonesia, memerlukan angkatan kerja yang produktif, sebagai inti dari bonus demografi.
“Dan lebih daripada itu, ini juga ada kaitannya dengan bagaimana upaya-upaya mewujudkan Indonesia Emas di 2045. Karena pada 2045 nanti Indonesia akan berusia 100 tahun dan diharapkan Indonesia sudah bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan negara-negara adidaya di dunia lainnya,” ujarnya.