Ide Usaha Jajanku di Blitar, Jawa Timur
Menurutnya, alasan ia memilih usaha bisnis Jajanku adalah karena selalu ada penjualan setiap hari karena menu nya jajannan esde: Basreng serta Tahu Kres hingga Somay Mini dan varian pop ice.
“Basreng ambil di agen tapi yang lainnya saya buat sendiri sama istri dengan perkiraan omset harian Rp300 ribu bersih atau sampai sejuta kotor seharinya (sebelum dikurangi buat SDM,” ungkapnya lagi.
Bahkan jika sekali penjualan cukup laku dan balik modal, pria asal Blitar tersebut berani membuka cabang Jajanku lagi dengan modal gerai awal yaitu kisaran Rp7 jutaan meski ranahnya baru sebatas daerah.
“Tapi enaknya jualan ini tu selalu ada cash dan uang masuk setiap harianya untuk dipakai saat kebutuhan mendesak, soalnya selalu ada transaksi meski terkesan receh. Jadi pasti akan terus ada pemasukan,” jelasnya.
Dari cerita dan kisah pengalamannya tersebut, owner Jajanku kemudian membagikan tips sukses dalam mengembangkan bisnisnya selama ini agar apa yang diusahakan dapat berhasil dengan perolehan omset fantastis.
Tips Jualan Agar Omset Hingga Jutaan Sehari
“Bagi pelaku usaha yang sudah punya rencana, yuk langsung segera bertindak dan mulai eksekusi bisnisnya. Mulai dari yang kecil saja dulu agar tidak takut rugi jika nanti ada kejadian sial tidak terduga,” tutupnya.
Mas Puguh Ahmad Miftahudin, pengusaha muda asal desa Salamrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang sebagian besar warganya bergantung pada pertanian.
Khususnya tanaman melon, palawija, jagung, kedelai, dan lombok. Namun, ia tidak tertarik dengan itu semua, ia lebih merasa tertantang untuk mengadu nasib di Korea.
Ia pun memutuskan untuk belajar bahasa Korea dan bergabung dengan lembaga pelatihan bahasa (LPK) dan membayar biaya sebesar 3,5 juta Rupiah.
Bahkan, juga harus mengurus paspor dan asuransi kesehatan, yang bisa dibayar secara bertahap dengan menggunakan gaji bulanannya hingga mengumpulkan uang Rp1 Miliar setelah 3 tahun bekerja.