Ada Dugaan Pengadaan Sapi Pemdes Gunung Kayo Dikorupsi

Sapi Betina Yang Dibeli Seharga Rp. 11.500.000
Sapi Betina yang dibeli seharga Rp11.500.000. (f/ist)

Ragamsumbar.com – Terungkap dari pernyataan TPK Kegiatan, pengadaan sapi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Kayo, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, Tahun Anggaran 2023 sudah terealisasi 100 persen dan tidak ada Silpa.

Dana yang digelontorkan untuk pengadaan tersebut sebesar Rp. 135.300.000 (seratus tiga puluh lima juta tiga ratus ribu rupiah). Dengan rincian untuk pembelian sapi betina dengan ukuran tinggi badan kisaran 90 cm s/d 106 cm seharga Rp. 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) perekor, sebanyak 11 ekor. Kemudian beli bahan kandang sebesar Rp. 800.000 (delapan ratus ribu rupiah) per kandang untuk 11 kandang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Lebih lanjut, menurut keterangan TPK kegiatan Herlangga S.Kom, sapi dibeli di Desa Padang Jawi, Kecamatan Bunga Mas.

“Sapi sudah kita bagi dengan masyarakat yang mengusulkan dengan sistem lotre. Untuk satu rumah mendapatkan satu ekor sapi. Kalau nanti sudah punya anak dan sudah beumur 7 bulan, maka indukan yang dipelihara akan digulirkan kepada masyarakat yang mau pelihara sapi”, jelas Herlangga.

Herlangga
TPK Kegiatan Herlangga, S.Kom saat memberikan penjelasan.

Namun ada yang janggal saat mendengar keterangan dari Zulhakim, salah satu penerima sapi bantuan. Menurut penjelasannya dengan ragu-ragu, untuk kandang saya dibantu oleh pihak pemerintah desa, 7 keping seng dan kayu balok ukuran 4 x 6 sebanyak 2 buah dan ukuran 5 × 8 sebanyak 1 buah.

Hal demikianTentu dengan bahan-bahan yang diterima diduga tidak sebanding dengan anggaran yang diploting.

Kemudian untuk perbandingan harga beli sapi, berdasarkam narasumber biasanya seukuran sapi yang dibeli kisaran harga Rp. 7.500.000 s/d 8.000.000.

Kalau melihat dari keterangan Zulhakim Dengan demikian ada dugaan pengadaan sapi betina dan bahan-bahan untuk kandang dikorupsi.

Baca berita Ragamsumbar.com lainnya di Google News

ADVERTISEMENT