Ragamsumbar.com – Dulu, sebelum keluar pupuk kimia masyarakat tani dalam bercocok tanam menggunakan pupuk kandang. Dan, kini keinginan untuk kembali menggunakan pupuk kandang seperti sedia kala juga keluar dari mulut Ketua LPMK Kelurahan VI Suku, Yul Abrar, Dt Rangkayo Basa mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup, mantan Asisten III Setda, dan mantan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Sumbar.
“Kita menginginkan padi organik, dan salah satu Kelompok Tani Kelumpang telah melaksanakan panen perdana dengan hasil bagus tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida,” ujarnya.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menanam padi organik yaitu yang pertama lokasi lahan memenuhi syarat seperti air mengairi sawah tidak terkontaminasi dari air sawah yang lain. Lahannya tersendiri. Kemudian pupuknya tanpa kimia. Ada pengawasan oleh lembaga yang kompeten, diuji melalui tes labor, hasil optimalnya pada panen yang ketiga baru diakui.
Nanti kalau sudah lolos, harganya jauh lebih tinggi dari harga nasional.
Hasil panen dari padi organik ini sangat dicari oleh negara–negara maju yang sudah sangat memahami makna asupan makanan yang tidak tersentuh oleh bahan-bahan kimia. Ini akan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Harapan kita, ini bisa dikembangkan oleh seluruh lahan pertanian di kota Solok.” ujar Yul Abrar Dt Rangkayo Basa seperti dikutip dari Sumbar Post, baru-baru ini.
(*/Dasril chaniago)