Ragamsumbar.com – Idul Adha adalah salah satu hari raya terbesar dalam agama Islam yang diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari ini, umat Muslim melaksanakan ibadah qurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Mengikuti kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail AS. Selain itu, Idul Adha juga menandai puncak ibadah haji yang dilaksanakan di Tanah Suci Mekah.
Setiap tahunnya, tanggal perayaan Idul Adha bisa berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya. Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh metode penentuan awal bulan Zulhijjah, bulan di mana Idul Adha jatuh.
Pada tahun 2024, penetapan tanggal Idul Adha oleh Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi diperkirakan akan berbeda.
Artikel ini akan mengulas jadwal Idul Adha 2024 menurut versi Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi serta menjelaskan alasan di balik perbedaan tersebut.
Penentuan Tanggal Idul Adha
Penentuan tanggal Idul Adha didasarkan pada metode rukyah (pengamatan hilal) dan hisab (perhitungan astronomi). Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, biasanya menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah.
Sementara itu Pemerintah Indonesia menggunakan kombinasi metode rukyah dan hisab. Arab Saudi, sebagai tempat pelaksanaan ibadah haji, menggunakan metode rukyah secara ketat.
Jadwal Idul Adha 2024 Versi Muhammadiyah
Muhammadiyah telah lama menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan Hijriah. Berdasarkan perhitungan hisab yang akurat, Muhammadiyah dapat menetapkan tanggal-tanggal penting dalam kalender Islam jauh hari sebelumnya.
Untuk tahun 2024 Muhammadiyah diperkirakan akan menetapkan 10 Zulhijjah sebagai tanggal perayaan Idul Adha. Berdasarkan perhitungan hisab Muhammadiyah, Idul Adha 2024 akan jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024.
Metode hisab ini digunakan oleh Muhammadiyah untuk memberikan kepastian kepada umat Islam tentang tanggal-tanggal penting, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Selain itu Muhammadiyah juga berupaya untuk menyelaraskan kalender Hijriah dengan kalender Masehi untuk memudahkan umat Muslim dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari.
Jadwal Idul Adha 2024 Versi Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyah untuk mengamati hilal (bulan sabit pertama) dan hisab untuk memperkirakan posisi bulan.
Proses penentuan awal bulan dilakukan melalui sidang isbat yang dihadiri oleh berbagai perwakilan ormas Islam, pakar astronomi, dan instansi terkait. Sidang isbat ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 29 bulan sebelumnya (Zulkaidah).
Pada tahun 2024, Pemerintah Indonesia diperkirakan akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijjah pada hari Sabtu, 8 Juni 2024.
Jika hilal terlihat, maka 1 Zulhijjah akan jatuh pada hari Minggu, 9 Juni 2024, dan Idul Adha pada 10 Zulhijjah akan jatuh pada hari Selasa, 18 Juni 2024.
Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Zulkaidah akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Zulhijjah akan jatuh pada hari Senin, 10 Juni 2024, dan Idul Adha akan jatuh pada hari Rabu, 19 Juni 2024.
Jadwal Idul Adha 2024 Versi Arab Saudi
Arab Saudi, sebagai negara tempat pelaksanaan ibadah haji, memiliki pengaruh besar dalam penentuan tanggal Idul Adha. Arab Saudi menggunakan metode rukyah secara ketat untuk menentukan awal bulan Zulhijjah.
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan tanggal-tanggal penting dalam kalender Hijriah berdasarkan pengamatan hilal oleh para ulama dan pakar astronomi.
Pada tahun 2024, pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan Zulhijjah di Arab Saudi diperkirakan akan dilakukan pada hari Sabtu, 8 Juni 2024. Jika hilal terlihat, maka 1 Zulhijjah akan jatuh pada hari Minggu, 9 Juni 2024, dan Idul Adha akan jatuh pada hari Selasa, 18 Juni 2024.
Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Zulkaidah akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Zulhijjah akan jatuh pada hari Senin, 10 Juni 2024, dan Idul Adha akan jatuh pada hari Rabu, 19 Juni 2024.
Perbedaan Penetapan Tanggal
Perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Adha antara Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain.
- Metode Pengamatan: Muhammadiyah menggunakan hisab, sedangkan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menggunakan rukyah.
- Kondisi Geografis: Pengamatan hilal di berbagai wilayah dapat menghasilkan hasil yang berbeda karena kondisi geografis dan cuaca.
- Standar Pengamatan: Arab Saudi memiliki standar rukyah yang ketat, sementara Pemerintah Indonesia menggunakan kombinasi rukyah dan hisab.
Persiapan Menghadapi Idul Adha
Untuk menyambut Idul Adha 2024, umat Muslim diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain.
- Ibadah Qurban: Bagi yang mampu, menyiapkan hewan qurban sesuai dengan syariat Islam.
- Kebersihan dan Kesehatan: Memastikan tempat penyembelihan hewan qurban memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.
- Ibadah Haji: Bagi yang menunaikan ibadah haji, mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
- Silaturahmi: Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga.
Kesimpulan
Idul Adha adalah momen yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan tanggal antara Muhammadiyah, Pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi, semangat dan makna dari perayaan ini tetap sama.
Idul Adha mengajarkan kita tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan persiapan yang baik, kita dapat merayakan Idul Adha dengan penuh hikmah dan kebahagiaan.