Ragamsumbar.com – Dalam rapat paripurna pajak dan retribusi daerah, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edward Samsi mengungkapkan rasa kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah M.Yunus. Selasa (30/05/23).
Lantaran sudah banyak pihaknya menerima keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit pemerintah daerah tersebut yang masih buruk.
“Saya perlu sampaikan keluhan masyarakat kepada Gubernur terkait Rumah Sakit M. Yunus di forum yang terhormat ini. Permasalahan ini baru terjadi kemaren, ada dua orang warga Kabupaten Kepahiang kecelakaan yang dirujuk ke rumah sakit tersebut. Namun baru mendapatkan penanganan setelah dua hari”, ungkapnya.
Ia meminta pelayanan yang ada benar-benar dievaluasi. Karena, permasalahan layanan RSMY ini bukan hanya sekali saja terjadi namun sudah berulang-ulang.
“Untuk mengoptimalkan pelayanan Rumah Sakit M. Yunus sudah kita alokasikan anggaran sekitar 100 miliar rupiah pada tahun 2023. Rumah sakit ini juga sudah teakreditasi tipe A atau paripurna. Ini berarti sudah bisa mengakomodir semua penyakit, namun nyatanya hingga saat ini masih ada keluhan pelayanan dari masyarakat,” sesalnya.
“Kalau rumah sakit M.Yunus saja menolak sebagai tempat rujukan utama, kemana lagi orang mau berobat di Bengkulu ini,” cetus Edwar.
Persoalan dugaan tolak pasien di RSUD M Yunus ini bukan baru mengemuka. Sebelumnya, RSUD M Yunus telah beberapa kali dianggap menolak pasien yang sedang kritis bahkan hingga meninggal dunia.
Harapan Erdwar agar Rumah Sakit M. Yunus dapat melakukan pembenahan dalam segi pelayanan. Ia meminta utamakan masyarakat yang dalam keadaan darurat agar segera mendapat tindakan medis secepatnya.
“Saya berharap permasalahan yang terjadi dapat dievaluasi oleh Gubernur, sehingga pelayanan rumah sakit yang ada di Bengkulu benar-benar optimal dan mengakomodir semua kebutuhan masyarakat”, pungkasnya.
(Adv)